Rabu, 02 April 2008

TAK MUNGKIN

TAK MUNGKIN

Tak mungkin lagi kita berlabuh pada muara

Tak mungkin aku dermaga yang terakhir

Adalah sebuah interlude bagimu

Bebaskan hampa yang menyiksa

Sementara terlalu berat untuk di salami

Sebagai beban yang menyiksa hari – hari ku

Sayang,,,,,

Untuk apa lagi kepura-puraan ini

Bebaskan aku bagai kapak elang di tengah sepi

Bila tak ada lagi cerita buat kita

Bila tak mungkin lagi damai mu

Menyertai langkah kita

Kutahu hanya sebuah pelarianmu

Mentari senja menetas tuk menyibak lagi jalanan

Bebaskan menapak dan dadungkan kehidupan

Aku akan memberinya arti

Seperti tuham mengukir sebuah puisi hidup

Kasih…..

Tak mungkin kita tertaut pada sebuah dermaga

Tidak ada komentar:

di sudut kota

termangu ku disudut kota
menatap senja yang kelabu
tepian pantai.......
suram........

keheningan yang selalu menyelimuti
menggerogoti sendi dan belulang ku
perih....
ku merintih..........
tanpa noktahnya...

bayangan yang dulu mengambang kini hinggap
se akan kegalauan itu hilang sesekita
bisa kah dan akankah ini semua berakhir?
saat interlude berlabuh di tepian muara


PERTANYAAN MEREKA

Salahkah mereka…………?

Jika berpaling dari janji-janji…!

Yang pernah terpotret

Padahal sudah terlalu lama mengunci diri

Dari segala titik dan koma.. koma…

Salahkah mereka…..?

Jika melangkahi garis batas

Yang telah lama terpasang

Pada raga yan telah rapuh..?

Padahal kesabaran telah lama mengekang diri

Dari setiap Tanya-tanya

Salahkah mereka…?

Jika mereka memutuskan diri dari semua tali rasa

Yang tak pernah punya rencana

Meski harus melangkahi lelah

Pada semua lorong yang telah tercecer aliran darah