KEGALAUAN
Saat gulau tanpa raut
Kita usir tembang biru
Dan bentengku makin megah
Lindungi jiwa di tengah badai
Tatkala larutnya malam terasa dinginya mencekam
Rembulan bertanya malu
Tembang kita kuncup……
Runtu sepi gempita
Aku terhimpit di buai harap
Terjebak diantara prinsip dan profesi
Dapatkah aku bertahan..?
Pelangi jiwa mulai semar
Terkikis waktu yang tak pasti
Aku rebah….
Terbaring di rumputan kemarau
Harapanku telah termala
Ku buka sehelai daun jendela
Sepi mengalan sendu
Ku tangguk aroma yang terhempas
Resah menggelisah
Sekelilingku meriah
Duka membengkak
Tembang pun lenyap
Tidak ada komentar:
Posting Komentar